Senin, 30 Maret 2009

Pesugihan ala Hindu Bali

Hindu.
Hindu, sebuah predikat yang diberikan kepada para penganut Weda, sejatinya adalah sebuah way-of-life dari sekelompok masyarakat dengan kebudayaannya yang tinggi di lembah sungai Shindu, India. Fleksibilitas yang tinggi dari ajarannya membuat Weda mudah ber-akulturasi dengan budaya-budaya lainnya diseluruh dunia sehingga melahirkan ragam dan warna yang beraneka rupa.

Hindu Bali.
Hindu yang menjadi jiwa kehidupan masyarakat Bali merupakan akulturasi dari budaya primitive dengan budaya-budaya baru yang berdatangan dibawa oleh kelompok-kelompok masyarakat dari luar utamanya dari Jawa. Sementara di Jawa sendiri, ajaran Weda yang datang dari tempatnya berasal, juga telah diwarnai oleh budaya lokal sehingga sebagai hasil berikutnya adalah Hindu Bali yang memiliki warna yang lebih beragam.

Yang menjadi konsep yang mendasari praktek beragama Hindu di Bali adalah prinsip-prinsip Weda, namun seperti yang sudah dipahami, dalam prakteknya prinsip-prinsip ini terbungkus oleh budaya dan norma yang sudah berlaku sebelumnya di Bali, sehingga bagi orang kebanyakan hal ini seolah-olah adalah sesuatu yang memang lahir dan berkembang di Bali. Padahal sejatinya adalah sebuah Jiwa Weda yang berbaju tradisional Bali.
Para penekun kepercayaan ini yang mendapatkan pengetahuannya dari Lontar-lontar, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada umumnya mempraktekkan beberapa metode baku dengan tujuan mencapai realisasi diri. Antara lain, Kanda Pat, Panglukunan Aksara, Sapta Chakra dan Dasa Bayu.


Menjadi kaya adalah kewajiban.
Harap ungkapan diatas diartikan sebagai kemampuan untuk menghidupi diri sendiri dengan layak sesuai selera masing-masing. Dengan merujuk pada sifat Holistik setiap orang maka sangatlah mudah untuk dimengerti alasan dan tujuan dari ungkapan diatas. Tubuh fisik memerlukan hal-hal yang bersifat fisik, dan dengan kondisi fisik yang sesuai keinginan maka mental terpuaskan dan jiwa menjadi tenang dan siap untuk melanjutkan perjalanan hidup untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi. Hal ini perlu ditekankan disini untuk lebih memahami bahwa kekayaan dipakai sebagai dasar untuk melanjutkan perjalanan, jadi bukan untuk dinikmati secara membabi-buta oleh panca indera ( berfoya-foya ).
Begitu pentingnya makna kekayaan sehingga secara implicit metode pencapaiannya tersurat dengan gamblang dan jelas sekali bahkan menjadi salah satu bagian penting dalam filsafat Weda.

Spiritual sebagai dasar Kesejahteraan.
Jika diamati terdapat satu kesamaan yang bersifat universal dan menjadi tujuan dari berbagai metode spiritual yaitu mencapai dimensi atau kesadaran tertinggi. Dengan mencapai kesadaran ini, seseorang memilki seluruh pengetahuan dan kebijakan yang akan membuat kehidupannya lebih baik.

Bagaimana menjadi kaya dengan Hindu.
Para ahli yang meneliti cara kerja alam semesta menemukan banyak hal yang ternyata sudah sejak lama tersurat dalam Weda sebagai ajaran Suci. Penemuan-penemuan yang dikemas sebagai pengetahuan Psycho Cybernetic, Neuro Linguistic Programming, Law of Attraction, Quantum Field dan sebaginya, yang saat ini dikenal sebagai metode motivasi untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup, sudah menjadi ajaran yang dipraktekan oleh penganut Weda sejak jaman dulu, hanya saja seluruh implementasi dari ajaran ini lebih bertujuan untuk pencapaian spiritual dan sedikit mengabaikan pencapaian material. Tetapi jika diamati dengan seksama ternyata pencapaian spiritual dan pencapaian material adalah hal yang dapat saling mempengaruhi.

Untuk dapat mengaplikasikan ajaran Hindu sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan, persiapan yang harus dilakukan tentunya merujuk pada aturan kehidupan seperti yang tercantum dalam ajaran itu sendiri. Sebagai Mother of Life Manuals, Weda menyediakan banyak sekali jalan untuk mencapai kebahagiaan. Fleksibilitas dan Universalitas Weda memungkinkan penganutnya untuk melakukan modifikasi sehingga dapat selaras dengan situasi dan kondisi fisikal, mental dan spiritual masyarakat dimana dia dipraktekkan.

Mohon diperhatikan, jalan apapun yang anda tempuh selama selaras dengan aturan universal Weda adalah benar dan efektif. Yang membedakan adalah tingkat penerimaan terhadap jalan tersebut yang dapat diukur dengan memperhatikan kenyamanan dan gairah yang anda rasakan saat menjalaninya. Kenyamanan dan gairah tersebut timbul disebabkan oleh efektifitas jalan tersebut untuk merubah diri dan kehidupan anda. Sedangkan efektifitas sebuah cara tergantung pada level keyakinan anda pada cara tersebut sehingga secara disiplin dan konsisten melaksanakan seluruh prosedurnya. Jadi keberhasilan anda hanya ditentukan oleh diri anda sendiri, bukan oleh jalan yang anda pilih.

Memilih Metode yang sesuai.
Sebelum menentukan pilihan atas metode yang akan dipraktekan untuk mendapatkan kesejahteraan yang diinginkan banyak hal yang harus diperhatikan, dan seluruh pertimbangan ini secara kesatuan disebut Selera Spiritual. Untuk mengetahui selera spiritual bukanlah hal yang sulit, karena hanya diperlukan sedikit perhatian untuk mengamati diri sendiri dan pergerakannya. Beberapa pertanyaan yang diajukan dan dijawab oleh diri sendiri dapat menjadi acuan untuk menentukan selera spirirtual anda.

Seperti memilih obat saat kita kurang sehat, demikian pula cara untuk mengamati pergerakan kehidupan. Buka diri selebar mungkin dan biarkan semua kemungkinan untuk masuk dan mencocokan dirinya dengan diri kita. Terjadinya pergerakan yang sesuai dengan keinginan adalah tanda yang dapat ditafsirkan sebagai sesuatu yang memiliki keselarasan dengan diri kita demikian pula sebaliknya.

Bila anda telah menemukan metode yang paling sesuai untuk anda, praktekkanlah semua aspek ajarannya dengan sepenuh hati. Caranya mudah, berhentilah membaca buku dan mendengar ceramah tentang metode lainnya. Tetaplah berada di jalur anda dengan penuh keyakinan atas keberhasilan yang menanti anda. Berhentilah membandingkan metode yang anda jalani dengan metode lainnya, karena semua benar adanya.

Dan jika anda pada tahap awal keliru menilai diri anda sendiri sehingga keliru pula menentukan pilihan, adalah hal yang sangat wajar dan terjadi pada semua orang. Bebaskan diri anda dari penyesalan dan segera mulai pencarian anda yang baru dengan menggunakan kekeliruan sebelumnya sebagai rambu-rambu penuntun perjalanan. Tetaplah bersyukur atas seluruh pencapaian anda untuk menjaga gairah menjalani semuanya.

Realisasi Diri.
Seperti yang umum diketahui bahwa apapun laku spiritual yang dipilih untuk dijalankan, semuanya menuju pada satu pencapaian yang sama yaitu realisasi diri sebagai kesadaran murni atau kecerdasan tertinggi. Secara sempit realisasi diri dapat berarti mengenal diri dan seluruh potensinya serta mampu menggunakannya dengan tujuan untuk meningkatkan kwalitas hidup secara menyeluruh.

Seseorang yang telah mencapai realisasi diri sangat paham dan mengerti seluruh akidah semesta sehingga mampu menggunakannya dalam kehidupan. Pengetahuan ini diyakini sebagai pencapaian spiritual tertinggi dan berada jauh dibalik fenomena dan aturan normative. Singkatnya di tingkat ini seluruh perbedaan dan pembedaan telah lenyap dan yang tersisa hanyalah kesadaran akan keberadaan berikut seluruh potensinya.

Kanda Pat.
Di Bali diketahui banyak sekali jenis-jenis ajaran kanda pat yang pada dasarnya menceritakan tentang asal mula kelahiran manusia atau proses penciptaan, dimana setiap orang diyakini memiliki empat saudara yang selalu bersamanya dari mulai berbentuk embrio sampai di alam kematian. Para saudara ini ber-transformasi sesuai dengan tahap-tahap kehidupan yang dijalani oleh seseorang. Secara lengkap ajaran ini sama persis dengan mekanisme penciptaan alam semesta, termasuk manusia, seperti yang termuat dalam Weda.

Setiap ajaran Kanda Pat memiliki ke-khas-annya sendiri lengkap dengan beraneka tata cara atau ritual pencapaian sebuah kondisi. Misalnya saat kita mandi, makan atau kegiatan lainnya, ada ritual yang harus dijalani untuk dapat meraih manfaat yang maksimal dari aktifitas tersebut. Para saudara selalu dilibatkan dalam semua aktifitas kehidupan karena diyakini bahwa merekalah yang bergerak dan bekerja membawakan manusia seluruh keinginannya. Dan apabila manusia melupakan mereka, maka penderitaanlah yang akan datang karena mereka berubah sifatnya dari patuh menjadi pengganggu.

Weda mewarnai ajaran Kanda Pat dengan dicantumkannya istilah-istilah yang bernuansa Hindu India dalam Kanda Pat Bhuta dan Kanda Pat Dewa. Sangat mungkin kedua ajaran ini memiliki nilai universal yang sama sehingga saat dikombinasikan menghasilkan suatu ajaran yang saling melengkapi dan sesuai dengan selera spiritual masyarakat Bali pada umumnya.

Om-kara Bali Spiritual Community menyediakan bimbingan khusus bagi anda yang berminat menekuni metode ini sebagai jalan mencapai realisasi diri.


Panglukunan Aksara.
Sebuah metode spiritual yang banyak dipelajari dan dipraktekkan di Bali dengan menggunakan aksara atau huruf Bali yang diyakini menjadi symbol suci dari dewa-dewa penguasa arah mata angin. Konsep ini juga menjadi dasar dari berbagai upacara ritual yang mewarnai kehidupan spiritual masyarakat Bali.

Metode yang mencakup Warna, Urip, Wewaran dan sebagainya merupakan rambu-rambu yang dipatuhi dan dijadikan pedoman pelaksanaan ritual seperti yang tertulis dalam lontar-lontar mengenai ritual upacara.

Dari sudut aksara pembentuknya, konsep ini menggambarkan dengan jelas pengaruh ajaran Hindu Shiwa dimana setiap huruf mewakili aspek-aspek Shiwa sebagai dewa tertinggi.

Pencapaian yang menjadi tujuan disiplin ini adalah dimensi windu atau saat ini lebih dikenal dengan ruang quantum dimana seluruh gagasan penciptaan dilakukan. Selanjutnya dengan disiplin tinggi mempersiapkan diri agar benih ciptaan dapat tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan material.

Om-kara Bali Spiritual Community menyediakan bimbingan khusus bagi anda yang berminat menekuni metode ini sebagai jalan mencapai realisasi diri.

Dasa Bayu.
Identik dengan metode diatas adalah penggunaan Dasa Bayu sebagai objek meditasi. Sepuluh Prana yang menjadi energy dasar kehidupan manusia dikombinasikan dengan tehnik Pranayama atau pengaturan nafas menjadikan tenhik ini menjadi ajaran yang juga banyak pengikutnya.

Dengan mempraktekan disiplin ini praktisi mengembangkan kemampuan bermeditasi dinamik untuk mencapai dimensi penciptaan atau juga dikenal sebagai penunggalan bayu, sabda, idep.

Om-kara Bali Spiritual Community menyediakan bimbingan khusus bagi anda yang berminat menekuni metode ini sebagai jalan mencapai realisasi diri.

Kundalini & Chakra.
Disiplin spiritual yang menggunakan jalur nadhi dan chakra sebagai objek meditasi, saat ini sudah menjadi ajaran yang paling berkembang di dunia dengan berbagai variant sebagai hasil modifikasi dan kombinasi dengan ajaran spiritual lainnya. Kembali di sini Hindu Shiwa menunjukan fleksibilitas yang tinggi sehingga dengan mudah dan mulus menjiwai metode spiritual yang berfusi dengannya.

Dengan membersihkan dan mengaktivasi chakra-chakra dan nadhi, maka potensi manusia terbuka dan siap untuk dimanfaatkan. Setiap chakra diyakini menyimpan potensi luarbiasa setiap orang.

Om-kara Bali Spiritual Community menyediakan bimbingan khusus bagi anda yang berminat menekuni metode ini sebagai jalan mencapai realisasi diri.

Om-kara Bali Meditasi
Sebagai symbol Tuhan, om-kara sangat dikenal di Bali. Banyak sekali referensi yang mengupas tentang filosofi symbol Om-kara. Berdasarkan pemahaman, pengalaman dan pengetahuan tentang meditasi sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan kwalitas hidup, tersusunlah Om-kara Bali Meditasi yang dikhususkan untuk masyarakat yang meyakini kesucian dan kekuatan symbol ini.

Metode ini secara khusus dipraktekan di Om-kara Bali Spiritual Community, Grya Alitan Burwan Gianyar Bali.

Metode ini juga ditujukan kepada praktisi meditasi yang menemui kesulitan saat mempraktekan metode lain. Sangat dianjurkan untuk mencoba menjalankan metode meditasi Om-kara Bali karena sangat sederhana dalam segala aspeknya dan tetap efektif untuk tujuan transformasi diri.

Jiwa yang menghidupi Meditasi Om-kara Bali.

Panca Sradha.
Panca Sradha adalah lima pilar pokok yang membentuk keyakinan sebagai rambu-rambu kehidupan. Terdiri atas :
Keyakinan terhadap eksistensi absolute ( Brahman )
Keyakinan terhadap eksistensi diri ( Atman )
Keyakinan terhadap eksistensi hukum sebab akibat ( Karma Phala )
Keyakinan terhadap eksistensi kelahiran berulang ( Samsara )
Keyakinan terhadap eksistensi kebahagian absolute ( Moksa )

Meditasi pada prinsipnya adalah upaya manusia untuk menemukan diri dengan hanya satu syarat yaitu melaksanakan Yoga ( displin ). Meditasi, apapun metodenya, termasuk dalam kelompok Raja Yoga. Dalam meditasi manusia bergerak meninggalkan kesadaran rendah menuju kesadaran tinggi. Saat kondisi tunggal ini tercapai maka seorang pelaku meditasi sudah mendapatkan kemampuan untuk menciptakan gagasan akan hal-hal yang diperlukan atau diinginkannya. Pergerakan ini didasarkan keyakinan akan keberadaan tunggal Atman-Brahman yang di-dua-kan oleh sang Ego.Penguasaan sang Ego atas diri holistic mengakibatkan dua pencapaian yang bertolak belakang. Ego yang bergerak untuk pemuasan panca indera semata mengarahkan pelakunya pada kondisi yang menurun dan begitu pula sebaliknya, jika Ego dikendalikan dan diarahkan untuk pencapaian spiritual maka peningkatanlah yang dicapai sehingga dapat terbebaskan dari lingkaran Samsara. Prinsip kerja Semesta yang saat ini dikenal secara luas sebagai Law of Attraction adalah sebutan lain untuk hukum Karma Phala. Dengan mengerti mekanisme ini bekerja pelaku meditasi dapat menciptakan daya-daya yang diperlukan untuk memenuhi keinginannya dan kemampuan ini didapatkan dengan melaksanakan meditasi. Seluruh pencapaian dalam meditasi dapat memberikan kebahagiaan bahkan sampai pada yang tertinggi atau Moksa yang terbagi atas dua jenis yaitu moksa semasih hidup ( Jihwan Mukti ) dan menunggal dengan Brahman setelah mati.

Catur Ashrama
mengajarkan tentang jenjang-jenjang kehidupan yang sebaiknya dilalui oleh setiap penganut Hindu sesuai dengan prinsip keyakinan diatas yaitu,
Brahmacari : masa belajar dan mempelajari pengetahuan tentang kehidupan. Grhasta : membuka kesempatan untuk kelahiran tubuh baru bagi kesadaran yang masih harus meningkatkan dirinya dengan berumah-tangga. Bhiksuka : mulai melepaskan keterikatan agar terlepas dari lingkaran Samsara.
Wanaprasta : Masa kontemplasi untuk mencapai kebahagiaan tertinggi ( Moksa ).

Dalam realitasnya, seluruh jenjang kehidupan ini lebih mengarah pad aktivitas kehidupan dimana kegiatan belajar terus dilakukan pada tingkatan hidup setelah Brahmacari. Bahkan diyakini pula bahwa proses belajar juga dilakukan pada kehidupan setelah kematian. Jadi belajar adalah aktivitas yang harus terus dilakukan sebelum Moksa dicapai. Apa yang dipelajari tentunya sesuai dengan fase kehidupannya. Saat seseorang berada pada fase Grhasta maka pengetahuan tentang hidup dan menghidupi menjadi sangat penting, sampai pada suatu titik dimana hal hidup dan menghidupi telah dianggap selesai maka pengetahuan tentang melepaskan keterikatan dengan seluruh hasil pengetahuan sebelumnya menjadi hal yang lebih penting hingga tercapai pengetahuan tertinggi yang bisa menghantarkannya memasuki kondisi manunggal dengan Brahman.

Catur Purusha Artha
Sedangkan bagaimana kebahagiaan bisa dicapai merupakan keberhasilan menjalani dan melaksanakan :
Dharma : pemenuhan kewajiban dengan sempurna sehingga pantas untuk mendapatkan… Artha : pencapaian yang berupa harta benda.
Kama : pencapaian yang berbentuk kesenangan Fisikal dan Spiritual.
Moksha : pencapaian kebahagiaan tertinggi.

Dharma yang yang bisa memberikan pencapaian berikutnya tentunya pelaksanaan kewajiban yang selaras dengan aturan Brahman ( semesta ). Hukum-hukum semesta saat ini banyak dibahasakan dengan cara yang berbeda, namun tetap merujuk pada suatu keadaan yang selaras dengan sifat-sifat Brahman serta aturan-aturan yang diciptakannya. Sederhananya jika menginginkan kebahagiaan maka pelajarilah dan lakukan sesuai dengan aturan mainnya. Contoh riil-nya tanamlah padi jika ingin memanen padi, rawatlah jika ingin hasil panen yang berlimpah, berikanlah sebagian kepada orang lain yang telah membantu sebagai ungkapan rasa terima kasih, nikmatilah dengan rasa syukur sisanya, maka tercapailah kondisi bahagia.

Jelas sekali dalam contoh diatas aspek pembentuk kebahagiaan yaitu, kerja-berbagi-bersyukur. Dengan pelaksanaan kerja ( Dharma ) pencapaian materi diraih, dengan penuh rasa syukur berbagi dan menikmati pencapaian materi kesenangan fisik dan jiwa tercapai sehingga secara keseluruhan membentuk kebahagiaan.

Trikaya Parisudha
Adalah dasar pelaksanaan Dharma ( kewajiban ), yang dimaksudkan sebagai sebuah kondisi dimana terjadi keselarasan antara :
Perbuatan atau tindakan ( Kayika ), Ucapan ( Wacika ) dan Pikiran ( Manacika ). Kondisi selaras yang dimaksud adalah keadaan yang bebas dari ambiguitas atau keragu-raguan. Ini dapat berarti banyak dalam refleksi kehidupan seperti, kepercayaan diri yang tinggi, mental yang kuat, kecerdasan dan keyakinan yang luar biasa.

Seluruh aktivitas kehidupan yang dimaksudkan oleh ajaran Tri Kaya Parisudha, ditujukan untuk peng-kondisi-an keselarasan kosmis yang lebih luas
( Makrocosmos ) yaitu interaksi manusia dengan Brahman, manusia lain dan lingkungan hidupnya atau Tri Hita Karana. Dalam essensinya, interaksi ini adalah wujud kesadaran tunggal Mikro dan Makrocosmos yang dibahasakan dalam dua atribusi.

Seluruh ajaran diatas adalah metode Motivasi diri untuk tujuan Transformasi sehingga kebahagiaan tertinggi ( Moksa ) dapat dicapai dan jika tidak berhasil pada satu kesempatan dapat diulang pada kelahiran berikutnya ( Samsara ).

Kembali pada kesejahteraan material sebagai dasar pencapaian spiritual, dalam theosophy juga menegaskan keberadaan seorang yaksa bernama Kuvera yang menjadi dewa kekayaan. Dan di Bali penyebutan Dewa Sri Sedana, Dewi Melanting dan sebagainya juga menyiratkan pentingnya kekayaan berupa harta benda untuk mencapai kebahagiaan hidup. Kalau kita mau jujur pada diri sendiri maka pendapat, menjadi kaya adalah kewajiban, tentunya dapat diterima dengan senang hati.

Struktur Pelatihan

Tempat, Peralatan, Music, Aroma dan Posisi Tubuh
Untuk melaksanakan meditasi ini berlaku satu syarat yaitu pemenuhan kebutuhan akan rasa aman, nyaman, tenang dan damai sesuai dengan selera masing-masing. Jadi dimanapun, dengan apapun dan bagaimanapun anda melakukannya sepanjang memenuhi persyaratan tersebut adalah benar. Yang perlu anda perhatikan adalah hal-hal yang mungkin membantu anda untuk meningkatkan kwalitas rasa tersebut.

Pernafasan
Beberapa tehnik pernafasan harus dikuasai. Hal ini sangat penting karena sebuah meditasi adalah perjalanan hening sehingga pernafasan harus berjalan dengan lancar untuk menghindari gangguan akibat nafas yang kurang lancar.

Imaginasi
Latihan berimaginasi sangat penting mengingat prinsip meditasi adalah imaginasi yang menjadi nyata.

Eksekusi
Melepaskan seluruh keinginan dan membiarkan kecerdasan tinggi menuntun anda mengembara di dimensi yang lebih tinggi.

Fase pencapaian
Relaksasi Fisik
Sebuah kondisi yang harus tercapai adalah dimana seluruh tubuh fisik menjadi sangat lemas tak bertenaga dan terasa berat sama sekali tak bisa digerakkan.


Relaksasi pikiran
Suatu keadaan dimana anda tidak lagi melakukan analisa atau penilaian dan hanya menikmati suasana yang tenang. Disini anda sudah mulai menikmati dan mengeksplorasi seluruh rasa yang membuat anda semakin senang dan tenang.

Reality imagery
Imaginasi yang terlatih dengan baik memungkinkan anda untuk mengaktifkan seluruh kemampuan persepsional anda dalam imaginasi. Hal ini sangat penting karena ini berarti anda telah memasuki dimensi meditasi yang dalam. Di dimensi ini seluruh potensi panca indera berfungsi dengan sempurna. Ingat ! panca indera fisik hanyalah saluran persepsi, sedangkan potensi persepsi adalah bentuk kekuatan dari jiwa.

Disiplin harian
Frekwensi
Harap diperhatikan dengan baik bahwa kemampuan memasuki dimensi tinggi adalah sebuah ketrampilan,karena itu semakin sering dilatih semakin baik. Sedangkan apa yang diterima atau didapatkan di dimensi ini adalah anugerah.

Toleransi
No Compromise ! tidak ada alasan atau pembenaran bagi yang bertemu dengan kegagalan mencapai dimensi meditasi. Anda dan hanya anda yang jadi penyebab berhasil atau gagalnya sebuah pencapaian.

Sikap Mental
Positive, optimistik dan dinamik.
Jiwa hanya menerima format transformasi dalam bentuk positive yang lengkap. Artinya kalimat dengan kata-kata bentuk positive bukan bermaksud atau bermakna positive-persepsional. Optimistic menggambarkan kekuatan keyakinan secara holistic, sedangkan dinamik adalah sikap yang harus dikembangkan dalam aktivitas fisik sehari-hari.

Om-kara Bali Meditasi Step-by-step.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan meditasi Om-kara Bali.

Relaksasi Fisik
Sebelum melakukan latihan ini harap dipahami betul makna dari relaksasi fisik yaitu suatu keadaan tubuh yang sangat lemas dan berat sehingga sama sekali tidak mampu menggerakkan dirinya. Hal ini juga menunjukkan suatu kondisi dimana jiwa berkuasa penuh atas tubuh fisik.

Lakukan latihan relaksasi dengan memerintahkan tubuh secara progressif untuk menjadi lemas, bagian perbagian mulai dari kepala sampai kaki atau sebaliknya. Perintah cukup dilakukan dalam hati berulang ulang dan dengan sedikit usaha wujudkan perintah ini dengan melemaskan bagian bagian tubuh yang diperintahkan sampai dicapai kondisi yang betul-betul relax.

Ralaksasi fisik sangat penting untuk menon-aktifkan alat-alat persepsi sehingga proses meditasi selanjutnya dapat dilaksanakan dengan lancar dan bebas gangguan suara, rasa, bau dan penglihatan fisik meskipun dilaksanakan di tempat yang kurang mendukung untuk bermeditasi.

Relaksasi pikiran.
Rasio adalah pikiran yang harus berhenti saat bermeditasi. Untuk mencapai kondisi ini pengetahuan tentang mekanisme pikiran menjadi hal yang penting untuk diketahui. Secara sederhana pikiran berhenti saat dalam kondisi hanya mengamati dan menikmati. Jadi jelasnya saat pikiran masih menilai, menganalisa dan menghubungkan maka pikiran masih dalam kondisi aktif.

Lakukan latihan berikut untuk mengistirahatkan pikiran.
Dengan napas yang dibiarkan mengalir bebas, amatilah setiap alirannya dan nikmati setiap sensasi yang ditimbulkannya saat udara keluar dan masuk. Usahakan untuk tenggelam dalam keasyikan ini. Sehingga rasa senang mulai timbul dan membuat anda tidak menaruh perhatian lagi pada hal-hal lainnya.

Reality Imagery
Latihan ini bertujuan untuk menarik seluruh potensi panca indera, emosional dan pikiran kedalam meditasi.
Dalam layar mental tampilkanlah imaginasi sebuah benda atau apapun yang memiliki bau yang disukai. Dengan pikiran yang beristirahat total secara perlahan-lahan bau ini akan tercium dan semakin lama semakin jelas dan nyata.

Lakukan latihan yang sama untuk indera yang lain kecuali indera penglihatan yang sudah tentu paling terlatih secara alamiah, dengan objek yang berbeda.

Kemudian pilih satu objek terfavorit yang memiliki seluruh sensasi yang bisa dipersepsi panca indera, misalnya imaginasi tentang memanggang sate yang memiliki rasa, bau, suhu, kasar-halus dan sebagainya. Disini dimulai latihan emosional, amati dan rasakan bagaimana perasaan menjadi senang, meningkat menjadi kegembiraan dan terus menguat menjadi gairah.

Nafas dan Tehnik Bernafas.
Nafas adalah anugrah utama dan dasar kehidupan. Karena bernafaslah sesuatu dikatakan hidup. Dikatakan juga dalam sebuah ajaran yang pernah diteliti secara ilmiah bahwa umur manusia secara normal tergantung pada cara bernafasnya. Dalam keilmuan spiritual tehnik pernafasan dipelajari secara khusus sebagai dasar laku spiritual berikutnya.

Dari berbagai tehnik pernafasan Om-kara Meditasi hanya menggunakan dua jenis dengan tujuan penyegaran dan relaksasi. Sebagai tehnik dasar pelatihan seluruh tehnik selanjutnya menggunakan nafas perut dimana perut dikembungkan saat menarik nafas dan dikempiskan saat menghembuskan nafas.

Untuk tujuan penyegaran lakukan tehnik berikut :
Tarik nafas cepat dan keluarkan juga dengan cepat minimal satu menit, kemudian lanjutkan dengan menarik nafas cepat dan mengeluarkan perlahan yang dilakukan minimal 3 menit. Untuk finishing lakukan tehnik tarik lambat keluar lambat selama minimal 5 menit.

Lanjutkan tanpa jeda dengan tehnik pernafasan realaksasi yaitu dengan tarik lambat - keluar lambat sampai habis- diam – langsung tarik lagi. Tehnik inilah yang digunakan untuk tahap meditasi selanjutnya.



Internalisasi Symbol dan Vibrasi.
Symbol sebagai objek meditasi dapat dibuatkan gambar yang cukup besar agar mudah dilihat secara mendetail. Amatilah dengan seksama symbol ini dan lebih baik lagi jika mencoba untuk menuliskannya berulang kali sehingga seolah-olah tarian garis pembentuk symbol terlihat dengan jelas. Pandangi symbol ini beberapa saat dan cobalah untuk melihat dengan mata tertutup hingga symbol terlihat di layar mental dengan jelas dan mendetail. Untuk mempertajam focus, dengan mata tertutup cobalah untuk menulis symbol ini beberapa kali sampai di dapat gambar yang mendekati sempurna. Secara otomatis seluruh proses penulisan symbol ini terlihat jelas di layar mental. Kemudian cobalah untuk menuliskannya secara imaginer secara perlahan-lahan dan perpanjang waktunya selama mungkin. Latihan ini bertujuan untuk memfokuskan pikiran dalam waktu lama.

Latihan diatas kemudian ditambahkan dengan menyuarakan secara verbal symbol ini seperti berikut ommmmmmmmm…… Jadi suara M dilafalkan sepanjang mungkin. Perhatikan dan rasakan getaran suara ini didaerah leher sampai betul betul terasa jelas, kemudian perluas keatas kearah kepala. Setelah seluruh bagian kepala terasa getarannya teruskan kearah tubuh dibawah leher hingga seluruh tubuh bergetar selaras dengan suara symbol ini. Setelah latihan ini dirasa cukup, pelafalan om dilakukan secara mental namun getarannya harus dirasakan secara fisik diseluruh bagian tubuh.

Kemudian kombinasikan kedua latihan diatas dan lakukan secara bersamaan penggambaran dan penyuaraan symbol secara mental dengan tetap merasakan getarannya secara fisik. Setelah cukup mahir lanjutkan dengan menggabungkan tehnik pranayama.

Nafas dan Fokus
Tehnik berikut adalah kombinasi dari kedua latihan diatas dimana pernafasan dan imaginasi bergerak mengikuti alur sbb.
Saat tarik napas imaginasikan sebuah titik cahaya yang bergerak membentuk symbol Om-kara secara utuh. Saat napas keluar suarakan secara mental dan imaginasikan symbol bergetar halus.

Tarikan nafas berikutnya membuat symbol bercahaya lebih terang dan hembusan nafas serta suaranya membuat symbol bergetar lebih nyata dan terasa di tubuh fisik. Demikian seterusnya sampai dirasakan cukup, artinya proses ini betul betul berjalan dengan sendirinya sesuai dengan irama nafas.

Eksekusi Peleburan.
Setelah selurh tehnik dasar dilatih dengan benar maka saatnya untuk membebaskan diri dari seluruh kesadaran rendah dan membiarkan kesadaran tinggi menuntun dan membimbing menuju pengetahuan dan kecerdasan murni.

Secara tehnis hal ini dapat dilakukan dengan menikmati seluruh proses peleburan dan membebaskan diri dari seluruh harapan dan keinginan. Inilah essensi meditasi tertinggi yaitu berangkat dari keadaan berkeinginan menuju keadaan tanpa keinginan. Sederhananya, berangkat dengan tujuan jelas dan menikmati pencapaian tujuan di dimensi meditasi seolah-olah tujuan tersebut sudah tercapai sehingga tak ada lagi keinginan.

Seluruh latihan diatas harus dilakukan satu demi satu sampai betul-betul dikuasai secara tehnis. Apabila keadaan ini sudah tercapai barul memasuki meditasi yang bersifat aplikasi dengan sangat mudah, untuk tujuan pemenuhan keinginan akan kesehatan fisik dan psikologis, kesejahteraan, keharmonisan, dan lain-lain.


[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 27 Maret 2009

Om-kara Bali
Balinese Spiritual Community

Philosophy
Om-kara adalah symbol yang digunakan di komunitas Hindu di Bali sebagai symbol Tuhan. Ditulis menggunakan huruf Bali yang terdiri dari huruf O yang juga adalah symbol untuk angka 3 yang mewakili penyatuan universal Trinity, bentuk seperti bulan sabit yang disebut Ardha Candra, bentuk bulat atau Windu dan dan symbol bintang atau Nada.

Dalam aplikasinya, symbol ini dipakai sebagai segel suci untuk setiap aktivitas spiritual atau implementasinya. Dalam keseharian orang hindu bali symbol ini dituliskan diatas berbagai material dengan tujuan-tujuan khusus dimana diyakini symbol ini akan memberikan perlindungan atau pemenuhan keinginan lainnya.

Banyak sekali pengetahuan yang mengupas tentang symbol ini, tetapi dalam komunitas kami, symbol ini diartikan sebagai The Key to Universal Vibration.



The Community
Komunitas Om-kara Bali beranggotakan orang-orang yang mempelajari, mengajarkan dan menerapkan ajaran spiritual Bali dalam berbagai kegiatan pelayanan masyarakat. Lontar-lontar kuno yang berisikan ajaran spiritual, merupakan sumber keilmuan yang menjadi dasar metode terapan yang disesuaikan dengan kultivasi kesadaran masyarakat modern.

Berbagai golongan masyarakat dari berbagai strata dan pendidikan bersama-sama menemukan essensi paling mendasar dari keilmuan tradisional Bali sehingga kemudian dapat diciptakan metode terapan yang paling efektif untuk diajarkan dan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Anggota komunitas ini memilki jiwa kebebasan, sehingga apapun dan siapapun dapat menjadi anggota asalkan memilki satu tujuan yang sama yaitu mengaplikasikan kebijakan Bali untuk meningkatkan kwalitas kehidupan material dan spiritual.

The Vision: Better Life with Balinese Wisdom.

The Mission: Modernize & Universalize the Balinese Wisdom.

Membership
Keanggotaan komunitas ini terbagi atas beberapa kelompok didasarkan atas fungsi dan kebutuhan yang masing-masing terikat oleh kebijakan komunitas.

Anggota Pendiri: Adalah founding fathers dari komunitas dan menjadi koodinator dari seluruh kegiatan komunitas. Para pendiri memiliki otoritas absolute atas komunitas yang dimaksudkan untuk menjaga komitmen dan merupakan kekuasaan yang bebas dari kesewenang-wenangan karena berpegangan pada prinsip-prinsip spiritual.

Anggota Kehormatan: Adalah anggota yang bergabung atau diminta kesediaannya untuk bergabung karena memiliki kelebihan dalam bidang tertentu. Keanggotaan ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan compatibilitas komunitas menghadapi masyarakat yang majemuk.

Anggota Fungsional: Adalah anggota dengan keahlian tertentu yang diperlukan untuk pelaksanaan Social Sevices. Para praktisi penyembuhan dan keilmuan lain yang berhubungan dengan tujuan komunitas dapat direkrut untuk menjadi anggota fungsional.

Anggota Biasa : Adalah anggota yang bergabung atas keinginan sendiri dengan tujuan yang sesuai dengan tujuan komunitas. Anggota masyarakat yang memiliki minat untuk mempelajari disiplin keilmuan tradisional dan bersedia untuk mengikuti seluruh aturan yang berlaku dapat mendaftarkan diri untuk bergabung dan mengikuti kegiatan yang dipilih.

Management: Anggota yang bertugas khusus untuk menjalankan mesin komunitas dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan administrasi, sosialisasi dan pengembangan komunitas.

Nb. Seorang anggota dapat memiliki beberapa status keanggotaan sekaligus dengan memperhatikan potensi distorsi sebagai pertimbangan.

Products & Services:

Therapy:
Herbal
Dengan menggunakan Lontar Taru Pramana sebagai acuan dasar dan dilengkapi dengan metode herbal dari kultur lainnya di dunia, Divisi Herbal melayani masyarakat dengan membuat dan memberikan ramuan herbal untuk penyembuhan berbagai penyakit. Tumbuhan obat yang digunakan juga diusahakan untuk diproduksi sendiri atau didapatkan dari masyarakat. Akademisi dari keilmuan terkait mendeskripsikan metode ini sehingga dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Massage
Meskipun secara khusus belum ditemukan referensi asli Bali yang mengungkap penyembuhan dengan metode pijat, namun realita di masyarakat yang mengakui eksistensi Balian Apun atau Balian Uwut jelas merujuk pada metode penyembuhan ini.

Mental & Soul Therapy
Kebijakan yang menjiwai ajaran tradisional Bali, secara essensi ternyata merupakan ilmu penyembuhan yang secara khusus menggarap bidang mental dan kejiwaan.

Spiritual Healing
Sebagian besar lontar mengandung keilmuan yang menjabarkan tetang penyakit dan penyembuhan yang terselubung dengan bahasa spiritual, sehingga sejak jaman dulu metode ini digunakan secara luas oleh para Usadi.


Education & Training:
Lontar Study Center
Kekayaan intelektual tradisional yang sebelumnya menjadi hal yang eksklusif untuk kalangan tertentu, diupayakan untuk dibuka dan diajarkan kepada masyarakat umum dan internasional.

Mind Power Training
Spiritualitas berdasarkan pengetahuan dan penggunaan kekuatan pikiran yang selanjutnya diterapkan untuk meningkatkan kwalitas hidup. Pelatihan ini tetap menggunakan disiplin spiritual Bali sebagai acuan pengajaran.

Healing Methods Training: Herbal, Massage, Spiritual Healing.
Praktisi penyembuhan yang tergabung dalam komunitas juga mengajarkan dan melatih masyarakat yang berkeinginan untuk mempelajari dan kemudian mengembangkan skill penyembuhan sesuai kemampuan masing-masing.

Art & Culture Courses
Pelatihan kesenian dan budaya Bali lengkap dengan pemahaman secara spiritual untuk digunakan sebagai metode sebuah pencapaian.

Special Products
Corporate & Bussines Training ( Team Building, Collective Vision, Motivation & Empowerment, Mind Power Training, etc ).
Dengan menggunakan prinsip-prinsip spiritual hindu membantu membangun dan mengembangkan usaha dan kesejahteraan material bagi perusahaan dengan bimbingan khusus untuk meningkatkan kinerja Team, pencapaian Target dsb.

Life-Coaching
Bimbingan Private untuk mencapai keinginan.

Stress Management
Mengelola stress agar menjadi benefit.


[+/-] Selengkapnya...